SUARA INDONESIA BOJONEGORO

Enam Bulan Rusak, Jembatan Penghubung Tuban-Bojonegoro Belum Ada Perbaikan

M. Efendi - 23 April 2021 | 17:04 - Dibaca 3.69k kali
Peristiwa Daerah Enam Bulan Rusak, Jembatan Penghubung Tuban-Bojonegoro Belum Ada Perbaikan
Situasi pengguna jalan yang menunggu pengguna jalan lain yang akan melintas di Jembatan Glendeng Tuban-Bojonegoro, (Irqam/suaraindonesia.co.id)

TUBAN - Rusaknya Jembatan Simo Glendeng, Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, benar-benar membuat masyarakat sekitar maupun pengguna jalan akses Tuban-Bojonegoro geram. 

Jembatan tersebut sudah mengalami kerusakan sejak November 2020 lalu, atau sekitar 6 bulan berjalan, namun hingga saat ini belum ada kepastian kapan akses terdekat ke Bojonegoro-Tuban maupun sebaliknya ini dilakukan perbaikan. 

Kholilurrohman (32), warga Kecamatan Rengel ini mengaku bahwa jalan penghubung tersbut merupakan akses terdekat yang selama ini ia lalui saat berangkat maupun pulang bekerja di Bojonegoro. 

"Kalau harus memutar lewat Jembatan Kali Ketek sangat jauh mas, harus memutar dan jaraknya bisa dua kali lipat dari tempat kerjaan," ungkapnya Kholilurrohman kepada suaraindonesia.co.id saat mengantri melintasi Jembatan Glendeng, Jumat, (23/04/2021). 

Agar masyarakat, khususnya pengguna roda dua bisa tetap dapat melintasi jembatan tersebut, pemerintah membuat jalur alternatif jembatan darurat yang hanya bisa dilalui oleh roda dua dengan cara bergantian. 

"Kalau pagi dan sore pasti macet, karena jalannya kecil dan harus bergantian dengan pengguna jalan lainnya. Jadi kalau kerja ya terpaksa harus berangkat lebih pagi dari biasanya," ucapnya menggerutu.

Hingga kini, kerusakan pada tiang penyangga dan tembok penahan di sisi utara Jembatan Simo Glendeng yang jebol akibat abrasi Sungai Bengawan Solo ini belum jelas kapan akan diperbaiki oleh pemerintah.

Senada dengan Nadhir, salah seorang sopir truk ini mengaku jika dirinya terpaksa memutar 20 kilometer untuk mencapai Kabupaten Bojonegoro, hal itu sangat merugikan dirinya, sebab ongkos operasionalnya juga harus naik. 

"Karena Jembatan ini rusak, jadi kita harus nambah biaya BBM dengan memutar melewati Kaliketek, tapi biaya operasional dari kantor tetap tidak ada kebaikan," tambahnya. 

Warga dan pengguna jalan berharap agar pemerintah lebih cepat dalam memperbaiki jalur alternatif ini, apalagi menjelang perayaan Idul Fitri yang diprediksi bakal terjadi peningkatan arus lalu lintas dan sempitnya jalan dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. 

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tuban, Agung Supriadi saat dikonfirmasi suaraindonesia.co.id hanya sekerdarnya dalam menjawab pertanyaan awak media. 

"Masih tahap perencanaan di Bina Marga, saya juga masih ada rapat di Pemda. Coba hubungi Pak Edi Kartono Kabid BM Dinas PU Tuban," pungkasnya. (Irq/Nang).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya