BOJONEGORO, PDRB (Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto) non migas sebesar 3,55 persen di tahun 2021 membuktikan jika pertumbuhan ekonomi dari sektor non migas tumbuh positif.
Disampaikan Anwar Mukhtadlo Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), jika 3,55 persen itu berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik).
"Pertumbuhan ekonomi migas tahun 2021, jika dibanding pada 2020 mengalami kontraksi -5,54 persen," ujarnya Rabu (07/12/2022).
Lebih lanjut, nilai PDRB Pemkab ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku) pada tahun 2021 mencapai Rp 83,44 triliun, meningkat sebesar 70,26 Triliun dibandingkan tahun 2020.
"Jadi, kinerja ekonomi Pemkab secara riil tergambarkan dari pertumbuhan PDRB non migas," ungkapnya.
Dijelaskan, non migas dimaksud antara lain, sektor transportasi, pergudangan (9,73 persen), perdagangan kecil hingga besar (7,34 persen), pengadaan air, pengelolaan sampah, daur ulang (7,26 persen).
"Sesuai data DPMPTSP, nilai investasi setiap tahun alami peningkatan, belum termasuk investasi migas," pungkasnya.
Diketahui nilai investasi Kabupaten Bojonegoro tahun 2021 Rp 11,88 triliun meningkat dibanding tahun 2020 sebesar Rp 11,25 triliun. Adapun realisasi investasi hingga triwulan III tahun 2022 sebesar Rp 3,15 triliun.(Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Aji Susanto |
| Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi