BOJONEGORO, Suaraindonesia.co.id - SMA Negeri 1 Bojonegoro diisukan telah menahan ijazah milik siswa karena belum membayar iuran. Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Bojonegoro-Tuban Adi Prayitno membantah kabar tentang pihak sekolah yang melakukan penahanan ijazah.
Adi—sapaannya mengaku bahwa pihak sekolah belum memberikan ijazah ada beberapa faktor. Diantaranya, karena belum ada cap jempol dan tandatangan siswa yang bersangkutan.
"Pengambilan ijazah juga tidak boleh diwakilkan, guna antisipasi hal-hal yang tidak memungkinkan," ungkap Adi, Selasa (08/08/2023).
Adi mengimbau untuk siswa di Bojonegoro yang ijazahnya masih di sekolah bisa segera diambil. Ia juga meminta pihak sekolah dapat mengantarkan langsung ke rumah siswa.
"Ijazah dapat diambil tanpa harus keluarkan biaya apapun," tegasnya.
Jika ada sekolah menahan ijazah, lanjut Adi, dengan alasan harus menyelesaikan membayar tunggakan biaya sekolah, para siswa dapat melaporkan ke instansinya.
"Bagi sekolah yang menahan ijazah, bakal diberi teguran sampai sanksi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aji Susanto |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi